Apa Pengertian Wawancara?

Wawancara merupakan metode pengumpulan data kualitatif yang melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan partisipan. Tujuan utama wawancara adalah untuk memperoleh informasi mendalam tentang pengalaman, pendapat, dan perspektif partisipan mengenai suatu topik tertentu.

Pendahuluan

Wawancara telah lama menjadi alat penelitian yang penting dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu sosial, humaniora, dan bisnis. Metode ini menawarkan wawasan yang kaya dan mendalam yang seringkali sulit diperoleh melalui metode pengumpulan data lainnya.

Dalam wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan kepada partisipan dan mencatat tanggapan mereka. Pertanyaan dapat bersifat terbuka atau tertutup, dan dapat dieksplorasi lebih lanjut melalui pertanyaan lanjutan dan klarifikasi.

Proses wawancara dapat bervariasi tergantung pada tujuan penelitian, konteks, dan preferensi peneliti. Namun, secara umum, wawancara melibatkan empat tahap utama: perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan analisis.

Perencanaan melibatkan menentukan tujuan wawancara, mengidentifikasi partisipan yang sesuai, dan mengembangkan pedoman wawancara. Persiapan mencakup pengaturan lokasi wawancara, menyiapkan peralatan, dan melatih pewawancara.

Pelaksanaan wawancara merupakan tahap inti di mana peneliti berinteraksi dengan partisipan. Peneliti harus menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendorong, membangun hubungan baik, dan mengelola dinamika wawancara secara efektif.

Analisis wawancara melibatkan transkripsi rekaman wawancara, mengkodekan data, dan mengidentifikasi tema dan pola. Analisis ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan wawasan mengenai topik yang diteliti.

Pengertian Wawancara

Pengertian Menurut Para Ahli

Menurut Krueger dan Casey, wawancara adalah “sebuah percakapan yang dipandu antara dua orang atau lebih di mana satu orang (pewawancara) mengajukan pertanyaan kepada orang lain (partisipan) untuk mengumpulkan informasi atau perspektif.”

Bryman dan Bell mendefinisikan wawancara sebagai “percakapan berstruktur dengan tujuan tertentu yang dipandu oleh satu orang (pewawancara) dengan partisipan.”

Tujuan Wawancara

Tujuan wawancara dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi:

  • Mengumpulkan informasi mendalam tentang suatu topik tertentu.
  • Memahami perspektif dan pengalaman partisipan.
  • Mengidentifikasi pola dan tren dalam data.
  • Mengevaluasi program atau intervensi.
  • Membangun hubungan dan kepercayaan dengan partisipan.

Jenis-Jenis Wawancara

Ada beberapa jenis wawancara, antara lain:

  • Wawancara Terstruktur: Pertanyaan dan urutannya telah ditentukan sebelumnya.
  • Wawancara Semi-Terstruktur: Pertanyaan umum telah ditentukan, tetapi urutannya dapat bervariasi.
  • Wawancara Tidak Terstruktur: Pewawancara memiliki fleksibilitas yang besar dalam mengajukan pertanyaan.
  • Wawancara Kelompok Fokus: Beberapa partisipan diwawancarai secara bersamaan.
  • Wawancara Online: Menggunakan platform digital seperti video atau konferensi.

Etika dalam Wawancara

Wawancara melibatkan aspek etika penting, termasuk:

  • Mendapatkan persetujuan yang diinformasikan dari partisipan.
  • Menjaga kerahasiaan dan anonimitas partisipan.
  • Menghormati hak dan privasi partisipan.
  • Memastikan keseimbangan kekuasaan yang setara selama wawancara.
  • Mencegah bias dan pengaruh yang tidak semestinya.

Kelebihan dan Kekurangan Wawancara

Kelebihan

Kelebihan wawancara meliputi:

  • Informasi Mendalam: Wawancara memungkinkan peneliti memperoleh informasi yang kaya dan mendalam.
  • Fleksibilitas: Wawancara dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan partisipan.
  • Memahami Konteks: Wawancara memungkinkan peneliti untuk memahami konteks dan perspektif partisipan.
  • Membangun Hubungan: Wawancara dapat membangun hubungan dan kepercayaan dengan partisipan.
  • Validitas: Wawancara dapat memberikan informasi yang valid dan dapat diandalkan dengan memverifikasi data dari sumber lain.

Kekurangan

Kekurangan wawancara meliputi:

  • Waktu dan Sumber Daya: Wawancara dapat memakan waktu dan sumber daya.
  • Bias: Pewawancara dan partisipan mungkin bias, yang dapat mempengaruhi hasil wawancara.
  • Validitas Sosial: Partisipan mungkin menyesuaikan tanggapan mereka dengan apa yang mereka yakini diinginkan oleh pewawancara.
  • Generalisasi: Hasil wawancara mungkin sulit digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas.
  • Ketergantungan pada Partisipan: Kualitas wawancara sangat bergantung pada partisipan dan kesediaan mereka untuk berbagi informasi.

Tabel Informasi Pengertian Wawancara

Aspek Informasi
Pengertian Percakapan berstruktur antara pewawancara dan partisipan untuk mengumpulkan informasi.
Tujuan – Mengumpulkan informasi mendalam.
– Memahami perspektif partisipan.
– Mengidentifikasi pola dan tren.
– Mengevaluasi program atau intervensi.
– Membangun hubungan dan kepercayaan.
Jenis – Terstruktur
– Semi-Terstruktur
– Tidak Terstruktur
– Kelompok Fokus
– Online
Kelebihan – Informasi mendalam
– Fleksibel
– Memahami konteks
– Membangun hubungan
– Validitas
Kekurangan – Waktu dan sumber daya
– Bias
– Validitas sosial
– Generalisasi
– Ketergantungan pada partisipan
Etika – Persetujuan yang diinformasikan
– Kerahasiaan dan anonimitas
– Menghormati hak dan privasi
– Keseimbangan kekuasaan
– Mencegah bias

FAQ (Frequently Asked Questions)

  1. Apa perbedaan antara wawancara dan survei?
    Wawancara melibatkan interaksi langsung antara pewawancara dan partisipan, sedangkan survei biasanya melibatkan kuesioner atau daftar pertanyaan yang dijawab secara tertulis.
  2. Bagaimana cara mempersiapkan wawancara?
    Persiapan meliputi meneliti topik, mengembangkan pedoman wawancara, dan melatih teknik wawancara.
  3. Apa saja keterampilan penting untuk menjadi pewawancara yang baik?
    Keterampilan penting meliputi pendengaran aktif, keterampilan komunikasi yang baik, dan kemampuan membangun hubungan.
  4. Bagaimana cara mengatasi bias dalam wawancara?
    Mitigas bias dengan menggunakan pedoman wawancara yang jelas, melatih pewawancara, dan mengevaluasi hasil wawancara secara kritis.
  5. Apa saja etiket yang harus diikuti selama wawancara?
    Etiket penting meliputi bersikap sopan dan profesional, menjaga kontak mata, dan menghormati waktu partisipan.
  6. Bagaimana cara menganalisis data wawancara?
    Analisis data melibatkan mentranskripsi rekaman, mengkodekan data, dan mengidentifikasi tema dan pola.
  7. Apa saja aplikasi wawancara dalam penelitian?
    Wawancara banyak digunakan dalam disiplin ilmu sosial, humaniora, dan bisnis, termasuk psikologi, sosiologi, pemasaran, dan manajemen.
  8. Bagaimana cara menemukan partisipan untuk wawancara?
    Partisipan dapat ditemukan melalui teknik pengambilan sampel yang berbeda, seperti pengambilan sampel acak, pengambilan sampel bola salju, dan pengambilan sampel bertujuan.
  9. Apa saja tantangan umum yang dihadapi dalam wawancara?
    Tantangan umum meliputi bias, partisipan yang enggan, dan kesulitan menjadwalkan wawancara.
  10. Bagaimana cara meningkatkan kredibilitas dan keandalan wawancara?
    Kredibilitas dan keandalan dapat ditingkatkan dengan menggunakan pedoman wawancara yang jelas, melatih pewawancara, dan melakukan triangulasi data.
  11. Apa saja sumber daya yang tersedia untuk mendukung wawancara?
    Sumber daya yang tersedia meliputi buku, artikel, dan lokakarya tentang teknik wawancara.
  12. Bagaimana cara menjadi pewawancara yang etis?
    Pewawancara yang etis harus mengikuti pedoman etika, menghormati hak partisipan, dan memprioritaskan kesejahteraan partisipan.
  13. Apa saja tren terbaru dalam wawancara?
    Tren terbaru meliputi penggunaan wawancara online, w

You May Also Like

About the Author: admin