Definisi Mad ‘Arid Lissukun: Pengertian dan Penggunaannya dalam Bahasa Arab

Kata Pembuka

Mad ‘arid lissukun merupakan salah satu kaidah penting dalam ilmu tajwid Al-Qur’an. Dalam bahasa Arab, istilah ini merujuk pada tanda baca yang berfungsi untuk menghentikan bacaan atau napas pada akhir suatu kata. Pemahaman yang tepat tentang aturan mad ‘arid lissukun sangat krusial bagi pelafalan Al-Qur’an yang benar dan fasih.

Pendahuluan

### Latar Belakang

Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam diturunkan dalam bahasa Arab. Mengingat kekayaan dan kerumitan bahasa Arab, diperlukan pedoman khusus untuk memastikan pelafalan yang tepat dan sesuai dengan kaidah kebahasaan. Tajwid Al-Qur’an hadir sebagai ilmu yang mengatur pelafalan Al-Qur’an dengan baik dan benar, termasuk menetapkan aturan mad ‘arid lissukun.

### Pentingnya Mad ‘Arid Lissukun

Mad ‘arid lissukun memegang peran penting dalam tajwid Al-Qur’an. Aturan ini memastikan bahwa bacaan atau napas berhenti sejenak di akhir suatu kata. Hal ini memberikan jeda dan penekanan pada kata-kata tertentu, sehingga memperjelas makna dan keindahan estetika Al-Qur’an.

### Tujuan Mad ‘Arid Lissukun

Secara umum, tujuan mad ‘arid lissukun adalah untuk:

  • Menghentikan bacaan atau napas pada akhir suatu kata.
  • Memberikan penekanan pada kata-kata tertentu.
  • Memperjelas makna dan memperindah estetika Al-Qur’an.

Isi

### 1. Definisi Mad ‘Arid Lissukun

Mad ‘arid lissukun adalah mad yang terjadi pada huruf terakhir suatu kata yang berharakat sukun. Saat melafalkan mad ini, bacaan dipanjangkan selama satu alif atau dua harakat. Berikut contohnya:

(Laa ilaaha illallaahu) dibaca menjadi (Laa ilaaha illallaahu).

### 2. Syarat Terjadinya Mad ‘Arid Lissukun

Mad ‘arid lissukun hanya terjadi jika memenuhi dua syarat berikut:

  • Huruf terakhir suatu kata berharakat sukun.
  • Setelah kata tersebut, ada tanda waqaf (titik) atau ada huruf lain.

### 3. Jenis-jenis Mad ‘Arid Lissukun

Mad ‘arid lissukun terdiri dari dua jenis, yaitu:

Mad ‘Arid Lissukun Mutlak

Mad yang terjadi karena adanya tanda waqaf setelah kata yang berharakat sukun. Contohnya:

(Fa basitruhum) dibaca menjadi (Fa basitruhum).

Mad ‘Arid Lissukun Mu’awwadh

Mad yang terjadi karena adanya huruf lain setelah kata yang berharakat sukun. Contohnya:

(Fa’a’idani) dibaca menjadi (Fa’a’idani).

### 4. Aturan dan Cara Melafalkan Mad ‘Arid Lissukun

Dalam melafalkan mad ‘arid lissukun, terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan:

  • Bacaan dipanjangkan selama satu alif atau dua harakat.
  • Napas dihentikan pada huruf terakhir.
  • Lidah dijauhkan dari langit-langit mulut.

### 5. Penggunaan Mad ‘Arid Lissukun dalam Al-Qur’an

Mad ‘arid lissukun banyak ditemukan dalam Al-Qur’an. Berikut beberapa contoh penggunaannya:

– (Al-Baqarah: 186): (Wa attabi’oohu)
– (Al-Imran: 18): (Falaa tasyakkauhum)
– (An-Nisa’: 3): (Fa’in khiftummum)

### 6. Pengaruh Mad ‘Arid Lissukun pada Makna Al-Qur’an

Penggunaan mad ‘arid lissukun dapat memberikan pengaruh pada makna Al-Qur’an. Misalnya, pada ayat (Al-Baqarah: 186), mad pada kata (hu) memberikan penekanan pada perintah mengikuti petunjuk Allah SWT.

### 7. Manfaat Mempelajari Mad ‘Arid Lissukun

Mempelajari mad ‘arid lissukun memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  • Memudahkan pelafalan Al-Qur’an dengan benar dan fasih.
  • Mendapatkan pahala karena membaca Al-Qur’an sesuai kaidah tajwid.
  • Memahami makna Al-Qur’an dengan baik.

### 8. Kesalahan Umum dalam Mad ‘Arid Lissukun

Kesalahan umum yang sering terjadi dalam mad ‘arid lissukun adalah:

  • Tidak membaca mad dengan panjang yang sesuai.
  • Tidak menghentikan napas pada huruf terakhir.
  • Melafalkan huruf sukun dengan jelas.

### 9. Tips Menguasai Mad ‘Arid Lissukun

Untuk menguasai mad ‘arid lissukun, beberapa tips berikut dapat diterapkan:

  • Pelajari dan pahami teori tentang mad ‘arid lissukun.
  • Praktikkan melafalkan kata-kata yang mengandung mad ‘arid lissukun.
  • Ikuti bimbingan dari guru tajwid yang kompeten.

### 10. Keutamaan Melafalkan Mad ‘Arid Lissukun dengan Benar

Melafalkan mad ‘arid lissukun dengan benar memiliki keutamaan, di antaranya:

  • Menjadi tanda kesempurnaan dalam membaca Al-Qur’an.
  • Mendapatkan pahala yang lebih besar.
  • Menghindari kesalahan dalam pelafalan Al-Qur’an.

### 11. Hubungan Mad ‘Arid Lissukun dengan Ilmu Tajwid Lainnya

Mad ‘arid lissukun memiliki keterkaitan dengan ilmu tajwid lainnya, seperti:

  • Mad thabi’i: Mad yang terjadi karena adanya huruf yang berharakat panjang sendiri.
  • Mad jaiz munfasil: Mad yang boleh dipanjangkan atau dipendekkan saat bertemu huruf lain.

### 12. Perbandingan Mad ‘Arid Lissukun dan Mad Thabi’i

Mad ‘arid lissukun dan mad thabi’i memiliki perbedaan, yaitu:

  • Mad ‘arid lissukun terjadi pada huruf terakhir yang berharakat sukun, sedangkan mad thabi’i terjadi pada huruf yang berharakat panjang sendiri.
  • Mad ‘arid lissukun dipanjangkan selama satu alif atau dua harakat, sedangkan mad thabi’i dipanjangkan selama dua atau lebih alif.

### 13. Perbandingan Mad ‘Arid Lissukun dan Mad Jaiz Munfasil

Mad ‘arid lissukun dan mad jaiz munfasil memiliki perbedaan, yaitu:

  • Mad ‘arid lissukun wajib dipanjangkan, sedangkan mad jaiz munfasil boleh dipanjangkan atau dipendekkan.
  • Mad ‘arid lissukun terjadi pada huruf terakhir yang berharakat sukun, sedangkan mad jaiz munfasil terjadi pada huruf yang berharakat panjang atau pendek.

### 14. Pengaruh Mad ‘Arid Lissukun terhadap Tajwid

Penggunaan mad ‘arid lissukun dapat mempengaruhi tajwid secara keseluruhan. Beberapa pengaruhnya antara lain:

  • Memperindah pelafalan Al-Qur’an.
  • Memperjelas makna ayat.
  • Meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam membaca Al-Qur’an.

### 15. Contoh Pengaplikasian Mad ‘Arid Lissukun dalam Lagu Religi

Mad ‘arid lissukun juga dapat diaplikasikan dalam lagu-lagu religi. Berikut contohnya:

“Ya Robbanaa laa tushayyi’naa” (lagu “Ya Robbanaa” karya Opick).

Kelebihan dan Kekurangan

### Kelebihan Mad ‘Arid Lissukun

You May Also Like

About the Author: admin